Pernah nggak kamu baca spesifikasi motor listrik, terus muncul istilah kayak torsi, range, regenerative braking, atau SOC, dan kamu cuma bisa mikir, “Ini apaan, sih?”
Tenang, kamu nggak sendirian, dunia kendaraan listrik memang penuh istilah baru. Tapi justru di situlah tantangannya dan serunya!
Kalau kamu mau mulai serius kenal sama motor listrik (dan EV pada umumnya), wajib banget paham arti dari istilah-istilah ini. Biar nggak cuma ikut tren, tapi juga tahu apa yang kamu pakai.
Yuk, langsung kita bahas satu per satu!
1. EV (Electric Vehicle)
EV adalah singkatan dari Electric Vehicle, alias kendaraan yang digerakkan oleh motor listrik, bukan mesin bensin. Contohnya? Ya motor listrik kayak VIAR Q1, Gesits, atau mobil kayak Hyundai Ioniq.
2. Range
Range itu bukan merk motor, ya. Tapi istilah buat jarak tempuh maksimal kendaraan listrik setelah baterainya diisi penuh.
Misalnya motor kamu punya range 70 km, artinya kamu bisa pakai motor itu sejauh 70 km sebelum harus ngecas lagi.
3. SOC (State of Charge)
SOC itu mirip indikator baterai di HP kamu. Jadi, SOC adalah ukuran seberapa penuh daya yang tersisa di baterai, biasanya dalam persen.
Kalau SOC 100%, artinya baterai full. Kalau SOC tinggal 10%, siap-siap cari colokan!
4. Regenerative Braking

Merupakan teknologi keren yang bikin motor listrik bisa mengisi ulang baterai secara otomatis saat kamu ngerem.
Bayangin, kamu ngerem di turunan, eh energi dari pengereman itu diserap dan dikonversi jadi listrik. Hemat energi, kan?
Baca Juga: Apa Itu Regenerative Braking pada Motor Listrik? Teknologi Canggih Buat Ngecas Otomatis
5. Torsi
Torque = torsi, ini merupakan ukuran kekuatan puntiran motor saat berakselerasi. Makin besar torsi, makin nendang tarikannya.
Makanya motor listrik tuh sering terasa ‘ngacir’ di tarikan awal karena torsinya langsung keluar sejak RPM rendah.
6. Charging Time
Sesuai namanya, ini waktu yang dibutuhkan buat mengisi ulang baterai dari kosong sampai penuh.
Ada yang butuh 4 jam, ada yang sampai 8 jam. Tergantung jenis baterainya juga.
7. Watt (W) dan Kilowatt (kW)
Istilah ini mengarah pada satuan daya listrik. Kalau motor listrik punya daya 1000W (1 kW), itu berarti motor tersebut punya tenaga yang cukup buat kebutuhan harian tapi belum tentu kuat buat nanjak ekstrem.
Makin besar watt-nya, makin kuat juga performanya. Tapi biasanya konsumsi baterainya juga lebih besar.
8. Ampere-Hour (Ah)
Kalau yang ini satuan kapasitas baterai. Misalnya baterai 20Ah, itu artinya baterai tersebut bisa ngasih arus 20 ampere selama 1 jam. Makin besar Ah-nya, makin lama juga motormu bisa jalan sebelum butuh diisi ulang.
9. DC Fast Charging
Ini jenis pengisian cepat pakai arus DC (Direct Current). Biasanya cuma ditemui di mobil listrik, karena motor listrik masih kebanyakan pakai charger biasa (AC).
Tapi siapa tahu ke depan motor listrik juga punya fitur ini.
10. Hub Motor
Ini tipe motor listrik yang ditanam langsung di roda. Umumnya di roda belakang. Kelebihannya? Lebih ringan, perawatannya gampang, dan nggak pakai rantai. Kekurangannya? Daya maksimalnya terbatas.
11. Controller

Ini semacam ‘otak’-nya motor listrik. Fungsinya mengatur aliran daya dari baterai ke motor. Mau akselerasi pelan atau ngebut, semuanya diatur sama controller ini.
Kesimpulan: Pahami Biar Nggak Asal Pakai
Motor listrik dan EV bukan sekadar tren, tapi arah baru dunia transportasi. Dengan memahami istilah-istilah penting tadi, kamu jadi lebih siap buat memilih, merawat, dan memaksimalkan kendaraan listrikmu.
Nggak perlu jago teknik dulu kok. Yang penting kamu tahu fungsinya dan bisa ambil keputusan yang lebih cerdas.